Jumat, 21 Juni 2013

Komunikasi Terapeutik


A.  Pengertian Komunikasi
Menurut Scott M Cotlip, dkk (2007 : 225) mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses timbal balik ( resiplokal) pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk, memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh kontek para komunikator dan kontek sosialnya.
Meyer(1963 ) dalam Sudarwan denim (2004 : 104) mengemukakan bahwa dalam hubungan antar manusia rintangan – rintangan dalam komunikasi dapat dihilangkan sehingga menjauhkan terjadinya salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif dari kepribadian manusia.
Perawat harus mampu menciptakan suasana berkomunikasi yang kondusif dalam rangka mencapai tujuan lembaganya. Suasana curiga , tidak komunikatif, rasa takut, dan sebagainya merupakan penghambat tidak tercapainya tujuan. Dalam hal ini tujuan yang dimaksud adalah peningkatan kesehatan masyarakat diwilayah komunitas. Pada sisi lain Stepen P Robin (2007:392), bahwa komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman makna. Lebuh lanjut dikemukakan bahwa hanya lewat perpindahan makna dari satu orang keorang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Selanjutnya dikemukakan bahwa komunikasi yang sempurna adalah bila pikiran atau ide disampaikan dipersepsikan penerima persis sama dengan yang dibayangkan oleh pengirim.
Komunikasi keperawatan adalah proses timbal balik ( resiplokal) pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk, memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh kontek para komunikator dan kontek sosialnya yang dilakukan oleh perawat kepada masyarakat sebagai penerima informasi. Melalui komunikasi yang dilakukan oleh pelayanan keperawatan upaya – upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui pelayanan keperawatan secara langsung terhadap individu, keluarga sehingga dengan demikian indivudu, keluarga, kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1.      Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
2.      Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut.
3.      Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan.
4.      Menanggulangi masalah kesehatah yang mereka hadapi.
5.      Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care).

B.   Fungsi Komunikasi
Komunikasi dalam pelayanan keperawatan berfungsi untuk pengendalian, motivasi, pengungkapan emosi, dan informasi. Berfungsi mengendalikan artinya hirarki wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh masyarakat bila ingin mengkomunikasikan setiap keluhan yang berkaitan dengan kesehatannya. Sementara itu berfungsi memperkuat motivasi artinya yaitu dengan memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka menjaga kesehatannya dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki derajat kesehatannya. Sedangkan komunikasi sebagai pengungkapan emosi artinya dimana melalui komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu merupakan mekanisme masyarakat menunjukkan kekecewaan dan kepuasan terhadap lingkungannya. Dan yang terakhir komunikasi berfungsi sebagai informasi artinya perawat dapat mengambil keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan mengevaluasi pilihan – pilihan alternatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar