A. Pengertian
Komunikasi
Menurut Scott M
Cotlip, dkk (2007 : 225) mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses timbal
balik ( resiplokal) pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk,
memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh kontek para
komunikator dan kontek sosialnya.
Meyer(1963 ) dalam
Sudarwan denim (2004 : 104) mengemukakan bahwa dalam hubungan antar manusia
rintangan – rintangan dalam komunikasi dapat dihilangkan sehingga menjauhkan
terjadinya salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif dari kepribadian
manusia.
Perawat harus mampu
menciptakan suasana berkomunikasi yang kondusif dalam rangka mencapai tujuan
lembaganya. Suasana curiga , tidak komunikatif, rasa takut, dan sebagainya
merupakan penghambat tidak tercapainya tujuan. Dalam hal ini tujuan yang
dimaksud adalah peningkatan kesehatan masyarakat diwilayah komunitas. Pada sisi
lain Stepen P Robin (2007:392), bahwa komunikasi adalah penyampaian dan
pemahaman makna. Lebuh lanjut dikemukakan bahwa hanya lewat perpindahan makna
dari satu orang keorang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan.
Selanjutnya dikemukakan bahwa komunikasi yang sempurna adalah bila pikiran atau
ide disampaikan dipersepsikan penerima persis sama dengan yang dibayangkan oleh
pengirim.
Komunikasi keperawatan
adalah proses timbal balik ( resiplokal) pertukaran sinyal untuk memberi
informasi, membujuk, memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan
dikondisikan oleh kontek para komunikator dan kontek sosialnya yang dilakukan
oleh perawat kepada masyarakat sebagai penerima informasi. Melalui komunikasi
yang dilakukan oleh pelayanan keperawatan upaya – upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui pelayanan keperawatan secara langsung
terhadap individu, keluarga sehingga dengan demikian indivudu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1. Mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dialami.
2. Menetapkan masalah kesehatan dan
memprioritaskan masalah tersebut.
3. Merumuskan serta memecahkan
masalah kesehatan.
4. Menanggulangi masalah kesehatah
yang mereka hadapi.
5. Mengevaluasi sejauh mana
pemecahan masalah yang mereka hadapi dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri (self care).
B. Fungsi
Komunikasi
Komunikasi dalam
pelayanan keperawatan berfungsi untuk pengendalian, motivasi, pengungkapan
emosi, dan informasi. Berfungsi mengendalikan artinya hirarki wewenang dan
garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh masyarakat bila ingin
mengkomunikasikan setiap keluhan yang berkaitan dengan kesehatannya. Sementara
itu berfungsi memperkuat motivasi artinya yaitu dengan memberikan penjelasan
kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka
menjaga kesehatannya dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki derajat
kesehatannya. Sedangkan komunikasi sebagai pengungkapan emosi artinya dimana
melalui komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu merupakan mekanisme
masyarakat menunjukkan kekecewaan dan kepuasan terhadap lingkungannya. Dan yang
terakhir komunikasi berfungsi sebagai informasi artinya perawat dapat mengambil
keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan mengevaluasi pilihan –
pilihan alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar